Rabu, 01 Januari 2014

Makalah Enterobacteriaceae


Enterobacteriaceae Laktosa Fermenter

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi II


DISUSUN OLEH

ANDRI SAKTIAWAN                                              1111C1017
RISSA KHAERUNISA                                            1111C1029
SUSI                                                                           1111C10



SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
BANDUNG
2013





KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya  sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Enterobacteriaceae Laktosa Fermenter“.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiogi II. Penyusun menyadari kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengalaman dan kemampuan yang penyusun miliki.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu atas segala kekurangannya mohon maaf, kritik dan saran penyusun terima dalam rangka lebih menyempurnakan kembali makalah yang penyusun bawakan.



Bandung,   Desember 2013



                                                                                                                        Penyusun













DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................    2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................     3
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................    4
        1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................................     4
        1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................................      5
        1.3 Rumusan Masalah ..............................................................................................      5
    
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................     6
        2.1.Klasifiksi Enterobacteriace.................................................................................      6
        2.2 Penggolongan Enterobacteriaceae ....................................................................      6
        2.3 Pengantar Enterobacteriaceae laktosa fermenter...............................................      7
        2.4.Jenis Enterobacteriaceae laktosa fermenter.......................................................       7
2.4.1        Pengenalan E.coli..........................................................................................      7
2.4.2        Pengenalan Klebsiella pneumoniae..............................................................       9
2.4.3        PengenalanEnterobacter aerogenes ............................................................       11
        2.5 Identifikasi Enterobacteriaceae laktosa fermenter............................................       13

BAB III KESIMPULAN……………………………………………………………...      15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................      16












BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Enterobacteriaceae termasuk dalam famili bakteri, sebagian besar lebih dikenal bersifat patogen, seperti Salmonella dan Eschericia coli. Ilmu genetika menempatkan Enterobacteriaceae di antara Proteobacteria , dan mereka memberikan perintah mereka sendiri (Enterobacteriales), meskipun hal ini kadang-kadang diambil untuk memasukkan beberapa sampel lingkungan terkait. Enterobacteriaceae adalah kuman yang hidup diusus besar manusia dan hewan, tanah, air dan dapat pula ditemukan pada komposisi material. Sebagian kuman enterik ini tidak menimbulkan penyakit pada host (tuan rumah) bila kuman tetap berada di dalarn usus besar, tetapi pada keadaan-keadaan dimana terjadi perubahan pada host atau bila ada kesempatan memasuki bagian tubuh yang lain, banyak diantara kuman ini mampu menimbulkan penyakit pada tiap jaringan tubuh manusia. Organisme-organisme di dalam famili ini pada kenyataannya mempunyai peranan penting di dalam infeksi nosokomial misalnya sebagai penyebab infeksi saluran kemih, infeksi pada luka, dan infeksi lainnya.

Klasifikasi ilmiah        
Kingdom          : Bakteri
 Filum               : Proteobacteria
Kelas               : Gammaproteobacteria
 Ordo               : Enterobacteriales
Famili              : Enterobacteriaceae

Anggota Enterobacteriaceae yang bentuk batang, dan biasanya memiliki panjang 1-5 pM. Seperti Proteobacteria lain mereka bersifat Gram negatif, anaerob fakultatif , dapat memfermentasi gula untuk menghasilkan asam laktat dan berbagai produk akhir lainnya. Kebanyakan juga dapat mengubah nitrat menjadi nitrit, walaupun ada pengecualian (misalnya Phoptorhadus ). Apabila Enterobacteriaceae diuji dengan tes katalase maka hasilnya positif, hal tersebut menunjukkan bahwa Enterobacteriaceae mengandung enzim katalase. Namum apabila diuji dengan tes oksidase, maka hasilnya negatif. Kebanyakan memiliki banyak flagel digunakan untuk bergerak, tetapi ada juga beberapa kelompok yang non-motil. Enterobacteriaceae merupakan bakteri non-spora dan membentuk reaksi katalase bervariasi antara Enterobacteriaceae. Sebagian besar strainnya memiliki fimbria adhesif.  Dalam pertumbuhannya, Enterobacteriaceae kurang atau sedikit memerlukan NaCl.
Banyak anggota famili ini adalah bagian normal dari flora usus ditemukan dalam usus manusia dan hewan lainnya, sementara yang lain ditemukan dalam air atau tanah, atauparasit  pada berbagai hewan dan tumbuhan yang berbeda. Eschericia coli, lebih dikenal sebagai E.coli, adalah salah satu model organisme yang paling penting , serta genetika dan biokimia telah banyak dipelajari.
Kebanyakan anggota Enterobacteriaceae memiliki fimbriae peritrik Tipe I berkaitan dalam adhesi sel bakteri untuk host mereka. Sering dijumpai pada permukaan eksternal atau internal dari tubuh sebagai infeksi opurtunistik terutama sesudah prosedur invasif seperti pembedahan dan kateterisasi.


1.2  Tujuan
·         Mengetahui klasfiikasi Etnterobacteriaceae
·         Mengetahui penggolongan Enterobacteriaceae
·         Mengetahui jenis-jenis Enterobacteriaceae Laktosa Fermenter
·         Mengetahui cara identifikasi Enterobacteriaceae Laktosa Fermenter

1.3  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasaalhannya sebagai berikut:
·         Apa klsifikasi dan jenis-jenis dari Enterobacteriaceae Laktosa Frmenter
·         Bagaimana cara meneliti bakteri Enterobacteriaceae Laktosa Fermenter pada bahan pemeriksaan.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Enterobacteriaceae
Pengantar Enterobacteriaceae adalah kelompok besar, heterogen batang gram negatif yang alami habitat adalah saluran usus manusia dan hewan. Keluarga mencakup banyak genera (coli,Shigella, Salmonella, Enterobacter, Klebsiella, Serratia, Proteus, dan lain-lain).Beberapa organisme enterik, misalnya, Escherichia coli, adalah bagian dari flora normal dan kebetulanmenyebabkan penyakit, sementara yang lain, yang salmonella dan shigellae, secara teratur patogen bagi manusia.
                                                                                                                 
2.2 Penggolongan Enterobacteriaceae
            Berdasarkan sifat fermentsinya, Enterobacteriacea digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu:
1.      Enterobactericaceae Laktosa Fermenter
2.      Enterobacteriaceae Non Laktosa Fermenter
            Laktosa digunakan sebagai sumber karbohidrat dalam proses pertumbuhannya. Media selekif yang digunakan untuk membedakan bakteri ini adalah media Mac Concey Agar. Pada media Media MacConkey Agar membedakan bakteri yang memfermentasi laktosa, (berkoloni merah muda) dengan yang nonfermentasi (tidak berwarna). NaCl yang terkandung dpt menghambat koloni bakteri proteus. Koloni salmonella halus dan tak berwarna. Mempunyai keistimewaan memilah bakteri enteric gram negatif yang memfermentasi lak-tosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet dan neutral red bile salt. Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa menyebabkan penurunan pH, sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah koloni menjadi merah bata. Koloni lain (S. aureus; P. aeruginosa dan Salmonella), bila tumbuh tidak akan berwarna karena tidak mampu memfermentasi laktosa. Mikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini antara lain Enterobacter;Proteus; Salmonella; Shigella, Aerobacter; Enterococcus.


2.3  Pengantar Enterobacteriaceae Laktosa Fermenter

Bakteri yang memfermentasi laktosa  pada media MC (Mac-Concey) setelah di inkubasi 37C selama 24 jam. Akan terbentuk koloni berwarna merah jambu menyala (warna lebih menyolok dari pada warna aslinya karena dapat mengubah warna indikato Neutral Red pada media MC. Bakteri bisa menfermentasi laktosa secara cepet karena terdapat enzim Beta Galaktosidase dan enzim Perniase.

2.4  Jenis Enterobacteriaceae Laktosa Fermenter

Jenis-jenis Enterobacteriaceae Laktosa Fermenter diantaraya adalah:
Ø  E.coli
Ø  Klebsiella pneumoniae
Ø  Enterobacter
2.4.1    Pengenalan  E. Coli
                        Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif.  E. coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata.
 (Smith-Keary, 1988 ; Jawetz et al., 1995).
E. coli dapat dilihat pada gambar 1









Gambar 1. E. Coli (Smith-Keary,1988)


Domain:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
E. coli

·         patogenesis
E. coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan
meningkat atau berada di luar usus. E. coli menghasilkan enterotoksin yang
menyebabkan beberapa kasus diare. E. coli berasosiasi dengan enteropatogenik
menghasilkan enterotoksin pada sel epitel (jawetz et al., 1995).
Manifestasi klinik infeksi oleh E. coli bergantung pada tempat infeksi dan
tidak dapat dibedakan dengan gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri lain
(jawetz et al., 1995). Penyakit yang disebabkan oleh E. coli yaitu :
1.      Infeksi saluran kemih
2.      Diare
3.      Sepsis
4.      Meningitis

·         Pengobatan
Infeksi oleh E. coli dapat diobati menggunakan sulfonamida, ampisilin, sefalosporin, kloramfenikol, tetrasiklin dan aminoglikosida. Aminoglikosida kurang baik diserap oleh gastrointestinal, dan mempunyai efek beracun pada ginjal. Jenis antibiotik yang paling sering digunakan adalah ampisilin.Ampisilin adalah asam organik yang terdiri dari satu inti siklik dengan
satu rantai samping. Inti siklik terdiri dari cincin tiazolidin dan cincin betalaktam,sedangkan rantai sampingnya merupakan gugus amino bebas yang mengikat satuatom H (Ganiswarna, 1995).


2.4.2 Pengenalan Klebsiella pneumonia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUyORd7KxmOHQfmlysYk3mdk6nKx_uoOu0bxXhfH_vEy6VwrQbaW7SU9X6pMaJuhNRzbQIRz1l9mwC2OU6OzxEYa_MEhzMSTt901xSBcyKZO1xSPlOorDGtBZaA3MGan27Hqf6KkGWxPWt/s1600/klebsiella+pneuminiae.jpgHans Christian Gram seorang Ilmuwan berkebangsaan Denmark yang hidup pada tahun 1853 – 1938. Untuk pertama kali beliau berhasil memperkenalkan cara pewarnaan bakteri secara gram,dan berhasil mengamati Klebsiella pneumonia dan Streptococcus pneumonia pada tahun 1884. Kemudian bakteri tersebut berhasil di identifikasi oleh seorang ahli Bakteriologi berkebangsaan jerman bernama Edwin Klebs, yang hidup pada tahun ( 1831 – 1913 ) yang kemudian memperkenalkan Bakteri ini,dan  diberi nama Klebsiella sesuai namanya.





·         Morfologi
            Berbentuk batang pendek,Gram negatif,bersifat Aerob fakultatif, bakteri ini berukuran 0,5 – 1,5 µ x 1 – 2 µ, tidak mampu berbentuk spora, tidak dapat bergerak dengan bebas dan mempunyai kapsul yang tersusun dari  Polisakarida sehingga dengan mudah dapat mengikat lipoprotein untuk membetuk Lipopolisakarida yang berfungsi sebagai Patogenitas bakteri ini. Kadang-kadang bakteri ini mempunyai susunan berpasangan seperti pneumococcus.
·          Sifat Pertumbuhan
Coliform ini dapat tumbuh subur dan cepat pada media sederhana, aerobic dan anaerobic fakultatif,  dapat memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam (6 – 7,8) dan gas pada pengeraman 37oC selama 24-48 jam. Spesies yang termasuk golongan Coliform antara lain Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, dan Klebsiella pneumonia.



·         Klasifikasi
ü  Kingdom : Bakteria
ü  Phylum    : Proteobakteria
ü  Class    : Gama Proteobakteria
ü  Ordo    : Enterobakteriales
ü  Familly    : Enterobakteriaceae
ü  Genus    : Klebsiella
ü  Spesies    : Klebsiella pneumonia


·         .    Patogenesis dan Patologi
Anggota genus Klebsiella biasanya mengekspresikan 2 jenis antigen pada permukaan sel mereka. Yang pertama adalah lipopolisakarida (O antigen), yang lain adalah polisakarida kapsul (K antigen). Kedua antigen ini berkontribusi pada patogenisitas. Tentang 77 K antigen dan 9 O antigen ada. Variabilitas struktur antigen ini membentuk dasar untuk klasifikasi dalam berbagai serotipe. Virulensi dari semua serotipe tampaknya serupa.
Lobar pneumonia berbeda dari pneumonia lain dalam hal itu dikaitkan dengan perubahan destruktif di paru-paru. Ini adalah penyakit yang sangat berat dengan onset yang cepat dan hasil yang sering fatal meskipun pengobatan antimikroba dini dan tepat.
Pasien biasanya hadir dengan onset akut demam tinggi dan menggigil, gejala seperti flu, dan batuk produktif dengan sputum banyak, tebal, ulet, dan darah-biruan kadang-kadang disebut dahak jeli kismis.Sebuah kecenderungan meningkat ada ke arah pembentukan abses, kavitasi, empiema, dan adhesi pleura.
Kebanyakan penyakit paru disebabkan oleh K.pneumoniae  dalam bentuk bronkopneumonia atau bronkitis. Infeksi ini biasanya didapat di rumah sakit dan memiliki presentasi yang lebih halus.
Patogenesis pneumonia nosokomial pada prinsipnya sama dengan pneumonia komuniti. Pneumonia terjadi apabila mikroba masuk ke saluran napas bagian bawah. Ada empat rute masuknya mikroba tersebut ke dalam saluran napas bagian bawah yaitu :
1.   
Aspirasi, merupakan rute terbanyak pada kasus-kasus tertentu seperti kasus neurologis dan usia  lanjut
2.    Inhalasi, misalnya kontaminasi pada alat-alat bantu napas yang digunakan pasien
3.    Hematogenik
4.    Penyebaran langsung



·         Klinis
Pada umumnya, gejala-gejala penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri golongan Klebsiellae adalah sama. Akan tetapi, setiap penyakit berdasarkan jenis spesies Klebsiella-nya masing-masing punya ciri khas.
Klebsiella pneumoniae yang menyebabkan penyakit paru-paru memberikan penampakan berupa pembengkakan paru-paru sehingga lobus kiri dan kanan paru-paru menjadi tidak sama; demam (panas-dingin); batuk-batuk (bronkhitis); penebalan dinding mukosa; dan dahak berdarah. Sedangkan, Klebsiella rhinoscleromatis dan Klebsiella ozaenae yang menyebabkan rinoschleroma dan ozaena memberikan gejala pembentukan granul (bintik-bintik), gangguan hidung, benjolan-benjolan di rongga pernapasan (terutama hidung), sakit kepala, serta ingus hijau dan berbau.
·          Pengobatan
Pengobatan tergantung pada sistem organ yang terlibat. Secara umum, terapi awal pasien dengan bakteremia mungkin adalah empiris.. Pemilihan agen antimikroba spesifik tergantung pada pola-pola kerentanan setempat.. Setelah bakteremia dikonfirmasi pengobatan dapat dimodifikasi.
Pengobatan dengan aktivitas intrinsik yang tinggi terhadap K pneumoniae harus dipilih untuk
pasien sakit parah. Contoh obat tersebut termasuk sefalosporin generasi ketiga (misalnya, cefotaxime, ceftriaxone), carbapene dengan nama genaeriknya( imipenem / cilastatin), aminoglikosida (misalnya, gentamisin, amikasin), dan kuinolon.Obat-obat ini dapat digunakan sebagai monoterapi atau terapi kombinasi. Beberapa ahli menyarankan menggunakan kombinasi dari aminoglikosida dan sefalosporin generasi ketiga sebagai pengobatan. Lainnya tidak setuju dan merekomendasikan monoterapi. Aztreonam dapat digunakan pada pasien yang alergi terhadap antibiotik beta-laktam. Kuinolon juga pilihan pengobatan yang efektif untuk rentan isolat pada pasien, baik alergi carbapenem atau alergi beta-laktam.

2.4.3        Pengenalan Enterobacter aerogenes
Enterobacter aerogenes adalah Gram  negatif ,oksidase negatif, katalase positif, sitrat positif, indol negtif, berbentuk batang negatif  . E. aerogenes adalah nosokomial dan bakteri patogen yang menyebabkan infeksi oportunistiktermasuk sebagian besar jenis infeksi. Mayoritas adalah yang paling sensitif terhadap antibiotik yang dirancang untuk kelas bakteri, tapi ini rumit oleh mekanisme diinduksi perlawanan mereka, terutama laktamase yang berarti bahwa mereka dengan cepat menjadi resisten terhadap antibiotik standar selama pengobatan, membutuhkan perubahan antibiotik untuk menghindari memburuknyasepsis .
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Order:
Keluarga:
Genus:

Beberapa infeksi yang disebabkan oleh E. aerogenes hasil spesifik antibiotik perawatan, kateter vena insersi, dan / atau prosedur bedah. E. aerogenes umumnya ditemukan di manusia saluran pencernaan dan umumnya tidak menyebabkan penyakit pada orang sehat. Telah ditemukan hidup di berbagai limbah, kimia higienis, dan tanah. Bakteri ini juga memiliki beberapa signifikansi komersial - gas hidrogen yang dihasilkan selama proses fermentasi telah bereksperimen dengan menggunakan molase sebagai substrat.






2.5      Identifikasi Enterobacteriaceae Laktosa Fermenter


Bahan Pemeriksaan: Feses, Urin, LCS dan Darah


 


Langsung                                                                    Tidak Langsung
                                    
Penampakan:                                                           isolasi pada media MC
Gram (-) batang                                                       untuk membedakan
                                                                                       laktosa fermenter dengan
                                                                                        non laktosa fermenter
                                                                                       uji biokimia:
ü  Indol
ü  Metal red
ü  Voges Proskauer
ü  Simo sitrat
Uji serologi (menggunakan antisera)



Untuk membedakan E.coli dengan Enterobacter/Klebsiella:
·  IMViC tests of Escherichia coli
  1. Indole: Positive
  2. Methyl-Red: Positive
  3. Voges-Proskauer test: Negative
  4. Citrate test: Negative
IMViC Test of Ecoli: ++--

·  IMViC tests of Enterobacter aerogenes
  1. Indole: Negative
  2. Methyl-Red: Negative
  3. Voges-Proskauer test: Positive
  4. Citrate test: Positive











BAB III
KESIMPULAN

Pengantar Enterobacteriaceae adalah kelompok besar, heterogen batang gram negatif yang alamihabitat adalah saluran usus manusia dan hewan.
            Enterobacteriaceae dibagi menjadi dua golongan yaitu Enterobacteriaceae laktosa fermenter dan Enterobacteriaceae non laktosa fermenter.Bakteri yang termsuk kedalam golongan laktosa fermenter diantaranya yaitu E.coli, Klebsiella Pnemoniae, dan Enterobacter aerogenes.
Enterobacteriaceae laktosa fermenter adalah bakteri yang memfermentasi laktosa  pada media MC (Mac-Concey) setelah di inkubasi 37C selama 24 jam. Akan terbentuk koloni berwarna merah jambu menyala (warna lebih menyolok dari pada warna aslinya karena dapat mengubah warna indikato Neutral Red pada media MC. Bakteri bisa menfermentasi laktosa secara cepet karena terdapat enzim Beta Galaktosidase dan enzim Perniase.











DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar